Kompasiana, Latar belakang pendidikan memang bukan menjadi penghalang seseorang untuk bisa meraih kesuksesannya, hal ini telah dibuktikan oleh seorang blogger yang telah sukses meraup penghasilan hingga jutaan rupiah hanya dengan membuat dan berbagi artikel. Kopi Hitam Basi Sapaan akrab yang sering dilontarkan padanya namun pemuda ini mempunyai nama asli Abdul Mubarok sesuai yang dilansir di wikipedia tentang sosok Abdul Mubarok. Pria kelahiran Tasikmalaya 25 tahun silam ini bisa mencapai kesuksesannya hanya dengan mengenyam pendidikan sekolah menengah kejuruan di kampung halamannya SMK As-Shofa Singaparna - Tasikmalaya .
Sekolah.Mu adalah platform pendidikan yang didirikan pada tahun 2019. Sekolah.Mu menyediakan berbagai program pembelajaran terakreditasi dari anak usia dini hingga sekolah menengah, guru dan pengembangan profesional lainnya. Berkolaborasi dengan sekolah unggul, lembaga kejuruan dan pelaku industri semua program di Sekolah.Mu adalah perpaduan pengalaman online dan offline yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran berkualitas bagi semua orang.
Sekolah Menengah Blogger | Kaos
DOWNLOAD: https://shurll.com/2vCfcq
Ketika teman-teman memasuki sekolah menengah kejurusan (SMK) dan mengambil jurusan yang berhubungan dengan teknologi informatika seperti jurusan Multimedia misalnya maka materi pembelajaran yang diberikan akan diambil dari e-book.
Website sekolah menengah atas rekomendasi mysch.id yang pertama adalah website SMAN 1 Makarti Jaya. Dari sisi design, website ini termasuk salah satu yang menarik. Dominan warna hijau muda, warna lembut yang tidak mencolok membuat nyaman untuk dilihat. Adanya banner dinamis dalam format .gif menjadikan website tidak terkesan kaku dan cepat waktu muatnya (loading time). Fitur dan informasinya lengkap, dari mulai samabutan kepala sekolah, berita terbaru, galeri foto dan video, tak lupa form PPDB online dan SIMPEN untuk keperluan manajemen sekolah.
Dalam bulan Juli 2005, assistant coach Harvard saat itu, Bill Holden, melihat bahwa Lin, yang tingginya 6,25 kaki (1,91 m) cocok dengan atribut fisik yang diinginkannya, dan nilai rata-rata akademik ("grade point average") di sekolah menengah atas 4.2 (dari maksimum 5.0) memenuhi standar akademik Harvard. Namun, Holden mula-mula tidak puas dengan kemampuan Lin di lapangan dan mengatakan kepada pelatih sekolah menengahnya, Peter Diepenbrock, bahwa Lin lebih cocok bermain untuk "Divisi III NCAA". Di akhir minggu pemantauan, Holden melihat Lin bermain dalam pertandingan, dan menggiring bola ke jaring pada setiap kesempatan dengan "naluri seorang pembunuh". Lin menjadi prioritas utama untuk Holden.[20] Para pelatih Harvard kuatir kalau Universitas Stanford yang letaknya hanya berseberangan jalan dengan sekolah menengah atas "Palo Alto High School"[21] akan menawari Lin beasiswa, tetapi ternyata tidak, dan Lin memilih masuk Harvard.[22] "Aku bukannya duduk-duduk mengatakan bahwa semua pelatih Divisi I itu tidak becus," kata Diepenbrock. "Sesungguhnya ada pertanyaan-pertanyaan yang serius tentang Jeremy."[23] Joe Lacob, pemilik tim Warriors dan "booster" untuk Stanford, mengatakan bahwa kegagalan Stanford merekrut Lin "adalah sangat bodoh. Anak ini ada di seberang jalan. Kalau Anda tidak dapat mengenalinya (sebagai pemain berpotensi), Anda punya problem."[24] 2ff7e9595c
Comments